It’s You [Hae Couple] [Part 1]

Cast :

Author as Park Shinhae 😀

Lee Donghae Super Junior as him self

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lee Jonghyun CN Blue as Shinhae’s classmate

Author emang gak bisa kalau gak menyelipin Hae Couple hahaha…

Jadi mendingan author bikin after story Hae Couple lagi ajah :p

Tapi kali ini seru juga author tambahin satu namja, namja yang membuat author jatuh cinta juga..

Namja dengan suara lembut kyk kapuk, manis kyk gulali di depan SD…

Lee Jonghyun (CN Blue)…. Arrrrhhhghhhhhhhhh *author teriak malem2…

Semoga reader suka ya… rencana mau one shot… tapi trnyta cerita melebar…

Mohon dimaklumi…

Dimohon comment saran dan kritiknya..

Gomawow.. muach.. muach…

 

 

Author POV

“Aigoo.. Donghae oppa pasti akan menangis terharu melihat ini semua Shinhae-ya…”

“Ne.. tentu saja… aku sudah mempersiapkannya sejak pagi. Aku akan membunuhnya jika dia tidak jadi datang.”

“Ya~~ bagaimana kau bisa membuat masakan seperti ini? Apa kau ikut kursus memasak?”

“Hahaha… aniya.. untuk apa diciptakan internet jika kau tidak bisa memanfaatkannya.”

“Aishhhh… sombong sekali kau Shinhae-ya.. kita lihat apakah Donghae oppa menyukai masakanmu ini.”

“Aku yakin 100% dia akan menyukainya! Gomawoe Seungri-ya kau mau membantuku!!”

Shinhae tersenyum puas melihat semua persiapan sudah lengkap. Pagi buta dia bangun pagi untuk memasak, menyiapkan lilin, dan wine demi membuat makan malam romantis yang baru pertama kali dia lakukan untuk menyambut namjachingunya, Lee Donghae yang akhirnya kembali ke Korea.

“Ya~ sudah jam 6. Jebal kau mandi dan bersiap-siap. Satu jam lagi dia datang. Kau tidak ingin kan Donghae oppa terpukau hanya karena masakan yang ada diatas meja itu dan melupakanmu hahaha…”

“Aigoo… aku sampai lupa menyiapkan baju… Eottokae Seungri-ya?”

“Aishhh… kau ini! Jebal kau mandi, aku akan menyiapkan dress untukmu!”

Buru-buru Seungri masuk ke kamar Shinhae memilihkan dress yang cocok untuk makan malam hari ini. Sedangkan Shinhae berlari mengambil handuk dan secepat kilat ke kamar mandi.

“Makanan OK, Meja OK, Kau sendiri sudah OK. Sebaiknya aku pergi sekarang.” Ujar Seungri melihat sekelilingnya.

“Ne… gomawoe Seungri-ya… jeongmal gomawoe.” Shinhae memeluk sahabatnya itu.

“Ahhh seharunya aku membuka event organizer. Pasti aku akan sukses hahaha…”

“Ne… kau benar. Doakan aku agar semuanya lancar dan Donghae oppa menyukai kejutanku ini.”

“Kau tidak memberitahunya kau menyiapakan makan malam?”

“Aniya… aku ingin memberi kejutan padanya. Aku hanya menyuruhnya datang seperti biasa hehehe…”

“Arraseo…. aku pergi sekarang. Anneyonghigeseyo… Good Luck.”

 

Shinhae POV

Hatiku benar-benar berdegub kencang menanti namjachinguku itu datang. Aku memang belum pernah memberikan kejutan seperti ini. Pikiranku kali ini dipenuhi dengan pertanyaan apakah dia akan menyukainya? Apa dia suka masakanku?

Berkali-kali aku memutar dan memindahkan piring, lilin, hiasan bunga agar terlihat sempurna. Aku benar-benar gugup. Tinggal 5 menit lagi saat aku menengok jam hitam yang sedari tadi berdetak di tembok apartemenku. Aku berdiri, berjalan mondar-mandir di depan pintu, berusaha agar terlihat tenang saat membukakan pintu dan melihat wajahnya yang tersenyum girang.

1 menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit, 10 menit pun berlalu. Aku masih berjalan mondar-mandir.

“Mungkin jalanan Seoul sedang macet.” Ujarku dalam hati.

Aku menengok ke arah jam dindingku yang telah aku lihat beribu-ribu kali. Jarumnya menunjukkan pukul 19.30.

“Aishhh… tidak biasanya dia terlambat selama ini.”

“Tik… Tok… Tik… Tok…” Suara jarum jam itu semakin membuatku gelisah. Sudah 1 setengah jam berlalu, dan namja yang aku nanti-nantikan itu tidak kunjung datang.

“Ya~~ apa kau lupa oppa!!!” Aku masih berusaha menahan emosiku.

Berkali-kali aku mengecek Hpku, tapi namja itu kelihatannya tidak menghubungiku. Aku terduduk lemas dikursi makan, mungkin aku terlihat seperti bunga yang kini mulai layu berada di dalam vas bening yang telah aku siapkan dari tadi.

“Dreeetttt… Dretttt”

Aku melihat Hpku lagi dan melihat nama namjaku itu di layar.

“Dimana kau?” tanyaku sedikit ketus

“Mianhae jagi… jeongmal mianhae aku tidak bisa kesana.”

“Mwo? wae? Kau sudah berjanji oppa.”

“Ne… mianhae… aku tidak tahu bahwa aku ada jadwal malam ini.”

“Aishhhh… kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi oppa!”

“Shinhae-ya… aku juga baru tahu sekarang…”

“Tapi… tapi… aku sudah…” Belum sempat aku memberitahunya, Donghae memotong pembicaraanku dan berkata dia harus menutup telponnya.

“Tuuuttt… Tuuut….” itu adalah suara satu-satunya yang aku dengar. Aku kesal, benar-benar kesal.

“Gurea… apa aku harus membuang semua makanan ini!!!” Aku menatap meja makanku yang sudah penuh dengan masakan buatanku. Aku sama sekali belum memakannya. Selera makanku tiba-tiba saja hilang.

“Oppa… kenapa kau tega padaku!” Aku memotong beef steak dengan kasar.

“Apa jika aku memberitahumu bahwa aku menyiapakan makan malam untukmu, kau akan membatalkan jadwalmu itu dan segera ke sini?” Aku menyuapkan sepotong daging ke mulutku yang sudah penuh. Aku tahu air mataku mulai menetes. Aku tidak bisa menahannya. Hatiku benar-benar kesal.

 

Seminggu kemudian,

“Shinhae-ya… kenapa dari tadi kau diam saja? Kenapa kau mengacuhkan namjamu ini..”

“Apa kau tidak lihat oppa… aku sedang sibuk!” Jawabku acuh, masih sibuk dengan laptop di mejaku.

“Aigooo… apa yang kau lakukan?” Donghae menarik kursi dan meletakkannya tepat disampingku.

“Aishhh…. bisakah kau diam sebentar! Aku sedang mencoba berkonsentrasi membuat tugas kuliahku!”

“Mwo? Kapan kau mulai kuliah lagi?”

“Ya~~ bukankah aku sudah bilang aku meneruskan kuliahku bulan lalu?” Aku kesal

“Jinjja?”

“Oppa! Kelihatannya otakmu hanya berisi lirik lagu, gerakan dance, dan skrip skenario saja! Tidak ada sedikitpun tempat untuk mengingatku!” Aku berbalik menatapnya tajam.

“Shinhae-ya… kenapa kau jadi sering marah? Mianhae jagi…” Namja tampan yang ada dihadapanku ini mencubit kedua pipiku.

“Oppa… berhenti melakukannya!”

“Aishhh kenapa kau masih marah! Wae? Aigoooo… apa kau marah gara-gara aku tidak jadi datang malam itu?”

“Akhirnya kau mengingat sesuatu tentangku oppa!”

“Ya~~~ berapa kali aku harus minta maaf? Lagipula apa yang terjadi malam itu? Apa kau menyiapakan kejutan untukku?”

“Mwo?”

“Gurae… tidak mungkin seorang Ratu Antartika menyiapkan kejutan untukku. Tidak mungkin kan kau membuatkan makan malam romantis untukku? Kau ini kan tidak bisa masak hahahaha…” Donghae tertawa puas. Kali ini aku ingin menjitak kepalanya. Aku kembali teringat bagaimana malam itu aku mondar mandir menunggunya seperti orang bodoh, bagaimana aku menghabisakan semua makanan yang ada dimeja seperti orang kelaparan.

“Ne… tidak mungkin aku bisa memasak untukmu oppa!” Ujarku dengan nada tinggi. Aku berdiri dari kursi kerjaku. Donghae terlihat kaget, mungkin dia melihat wajahku sudah merah padam menahan kesal.

“Ya Ya Shinhae-ya… kau benar-benar aneh hari ini…. gwencana? Apa aku berbuat salah?”

“Aniya… aku yang salah… semua kesalahan ada padaku.” Aku menundukkan kepalaku. Aishhhh harusnya aku tidak meneteskan air mata!

“Mwo? Jagiya…” Aku tahu Donghae pasti bingung melihat tingkahku yang tiba-tiba menangis. Dia memelukku. Tangisanku semakin keras. Aku benar-benar kesal padanya. Tapi aku tidak bisa melepaskan pelukan yang selama ini kurindukan.

“Shinhae-ya… katakan apa yang terjadi… apa kau kesal padaku? Mianhae… jeongmal mianhae jagi” Ujarnya lirih

Lama aku berada dalam pelukannya. Lama bagiku untuk menghentikan air mata yang terus turun ini.

“Gwencana?” tanyanya setelah isakanku berhenti. Aku menganggukkan kepalaku.

“Gurae… untuk mengurangi kekesalanmu padaku, bagaimana kalau malam ini kita makan malam. Sudah lama kita tidak keluar” Donghae tersenyum manis menatap wajahku yang masih sembab.

“Jinjja?”

“Ne… jebal kau bersiap-siap. Cuci mukamu itu. Aku tidak mau makan malam dengan yeoja berlinang air mata sepertimu.” Donghae mengacak-acak rambutku.

“Aishhh… arraseo… aku akan bersiap-siap oppa.” Hari ini moodku benar-benar dibuat naik turun oleh namja itu. Lama-lama aku tidak akan bisa bertahan mengikuti perubahan moodku yang terus bergerak secepat kilat.

“Oppa… aku sudah siap. Kajja…” Ujarku setelah selesai bersiap-siap.

“Shinhae-ya…” Belum sempat aku menghampirinya, aku melihat wajah Donghae yang sedikit takut. Perasaanku juga tiba-tiba tidak enak.

“Wae?”

“Kita… kita tidak bisa makan malam sekarang…” jawabnya hati-hati.

“Mwo?” Hatiku mencelos

“Baru saja Manager Hyung menelpon. Aku… aku harus menggantikan guest DJ di radio Heechul Hyung. Aku tidak bisa menolakknya.” Donghae mendekatiku dan menggenggam tanganku yang kini mulai dingin.

“Ahh.. Arrseo.. pergilah…” Aku menatap matanya dan mencoba menyunggingkan senyuman.

“Jinjja? Kau baik-baik saja? Kau tidak marah?”

“Aniya… kajja… kau akan terlambat.” Aku membalikkan tubuh namja tampan itu dan mendorongnya ke luar pintu. Aku melakukannya agar dia tidak bisa melihat wajahku yang mulai merah lagi.

“Gomaweoyo jagi.” Dengan cepat Donghae membalikkan tubuhnya dan mengecup keningku sebelum beranjak pergi.

Aku menutup pintu apartemen perlahan. Kali ini tidak ada air mata yang jatuh. Aku hanya bisa menghela nafas. Moodku kembali berubah. Bisa-bisa hatiku meledak menerima berbagai perasaan seharian ini.

 

15 menit kemudian,

“Dreettt… Dretttt…” Hp yang ada di dalam tas kecilku itu berbunyi.

“Yeobboseo Jonghyun-ah” Jawabku menerima telpon.

“Shinhae nonna… apa kau diapartemen sekarang?” tanyanya

“Ne… waegurae?”

“Kau sudah makan?”

“Mwo?”

“Aku lapar sekarang. Aku bingung mau makan apa. Jadi aku ingin mengajakmu makan malam. Kau mau kan?”

“Makan malam? Tapi…”

“Sudahlah… jebal kau turun, aku sudah ada di depan apartemenmu.”

“Mwoya? Aishhhhh… Jonghyun-ah ini pemaksaan namanya!”

 

Terpaksa aku turun ke lantai bawah untuk menemui teman kuliahku itu. Aku melihatnya tersenyum, bersender di mobil hitamnya.

“Omo… cepat sekali kau bersiap-siap. Jangan-jangan kau tahu aku akan mengajakmu?”

“Andweee… Ya~~ kenapa kau tiba-tiba kemari?” Aku memang langsung turun menemuinya tanpa sempat berganti pakaian. Toh pakaianku memang dimaksudkan untuk makan malam, walaupun batal.

“Kan sudah kubilang aku bingung mau makan dimana, aku tidak mau makan sendirian. Jadi aku mengajakmu Shinhae nonna… Kajja kita berangkat.” Lagi-lagi Jonghyun hanya tersenyum dan membukakkan pintu mobilnya untukku.

“Ya~~ berhenti memanggilku nonna. Kita hanya terpaut beberapa bulan!” Protesku

“Hahaha… andweee… lebih menyenangkan memanggilmu nonna Shinhae-ya… Jadi aku terlihat lebih muda darimu.”

“Aishhhhh kau ini!!!”

 

Sudah sebulan ini aku melanjutkan kuliahku di jurusan bisnis. Jadi sudah sebulan juga aku berteman dengan Jonghyun, namja manis yang menjadi teman sekelas sekaligus sekelompokku dalam menjalankan proyek kelas. Seperti biasa, dia selalu mengejutkanku. Tapi aku bersyukur dia datang malam ini. Setidaknya aku bisa mengalihkan rasa kesalku pada Donghae oppa.

“Gomawoe Jonghyun-ah atas makan malamnya. Tumben kau mau mentraktirku.” Ujarku saat dia mengantarkanku kembali ke apartemen setelah selesai makan malam.

“Hahaha… aku kan tidak pelit sepertinmu nonna. Gomawoe kau mau menemaniku malam ini…”

“Ne… sebaiknya kau cepat pulang Jonghyun-ah sebelum terlalu malam.”

“Arraseo… Kau juga sebaiknya cepat tidur nonna. Ah ya… kau juga sebaiknya mengompres kedua matamu itu.”

“Mwo? Wae?” Aku bingung mendengar pernyataannya itu.

“Apa kau tidak sadar sedari tadi matamu itu bengkak. Orang-orang melihatku dengan tatapan sinis, mereka mengira aku telah membuatmu menangis…” Jonghyun tersenyum menahan tawa.

“Hah? Jinjjayo? Omo….” Aku benar-benar merasa malu. Ini pasti karena aku tidak bisa berhenti menangis tadi. Aishhh…

“Hahaha… jebal tidurlah. Sampai bertemu di kelas besok. Anneyonghigeseyo Shinhae-ya” Aku masih bisa mendengar tawa Jonghyun dari dalam mobilnya. Dia melambaikan tangannya sesaat dan melesatkan mobilnya pergi meninggalkanku yang masih berdiri sendirian di depan pintu gedung apartemen.

“Ya~~ Donghae oppa! Kau benar-benar harus bertanggungjawab!” Seruku kesal pada namja yang entah sekarang berada dimana dan sedang apa.

 

 

Donghae POV

2 minggu kemudian,

“Aishhhh… kenapa sulit sekali menghubunginya!” Umpatku saat lagi-lagi aku hanya tersambung pada mesin penjawab saat aku mencoba menghubungi yeonjachinguku itu.

Aku heran, akhir-akhir ini dia sering sekali marah. Bukankah aku sudah minta maaf padanya.

“Donghae-ya sekarang giliranmu!” Seru fotografer Jang memanggilku

“Ne Hyung… tunggu sebentar.”

Aku mencoba peruntunganku untuk yang terakhir kali. Ku tekan tombol “call” untuk menghubungi yeoja itu lagi. Sepertinya masih ada harapan. Kali ini aku tidak mendengar mesin penjawab itu lagi.

“Wae oppa?” Akhirnya yeoja itu mengangkat telponnya. Tapi dari nada bicaranya itu, aku tahu dia sedang tidak dalam mood yang bagus.

“Kenapa sulit sekali menghubungimu Shinhae-ya!”

“Mian. Aku sedang sibuk. Wae?”

“Omo…apa perlu alasan untuk menelponmu? Memangnya apa yang sedang kau lakukan? Kenapa ramai sekali?”

“Aku sedang di tempat makan.”

“Donghae-shii.. jebal! Sekarang giliranmu!” Lagi-lagi fotografer Jang memanggilku.

“Shinhae-ya.. jangan matikan Hpmu. Aku akan menghubungmu nanti!” Terpaksa aku menutup telpon karena fotografer Jang berkali-kali melotot padaku.

“Aigoooo… akhirnya selesai juga. Jebal kita kembali ke dorm. Aku ingin segera tidur.” Seru Eunhyuk setelah kami menyelesaikan pemotretan kami.

“Ne… sudah beberapa hari ini aku hanya tidur 3 jam sehari. Donghae-ya apa yang kau lakukan? Apa Shinhae tidak mengangkat telponmu lagi? Tanya Leeteuk Hyung yang melihatku masih mengotak-atik iphoneku. Ya, lagi-lagi Shinhae mematikan Hpnya. Aishhhh apa yang sedang dia lakukan sebenarnya!!!

“Kajja kita pulang.”

“Kalian duluan saja. Aku masih ada urusan Hyung”

“Mwo? Pasti kau ingin menemuinya. Arraseo… sampaikan salamku padanya Donghae-ya.”

“Ne… aku pergi duluan.”

 

Aku mempercepat laju mobilku. Aku masih tidak bisa menghubunginya. Dan itu membuatku semakin kesal. Hampir saja aku melanggar lampu lalu lintas yang tiba-tiba saja berubah merah.

Aku membuka jendelaku agar bisa merasakan udara segar. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling bangunan di pinggir jalan sambil menunggu lampu berubah hijau. Ada sebuah rumah makan disudut jalan itu, tak terlalu jauh dari tempatku berhenti. Restoran itu terlihat ramai, aku bisa melihat dengan jelas orang-orang yang ada didalam karena hampir seluruh tembok restoran itu terbuat dari kaca.

Dari sekian orang di dalam restoran itu, pandanganku tak lepas dari sesosok yeoja. Yeoja dengan dress biru muda itu tersenyum pada seorang namja yang duduk disebelahnya. Aku juga melihat yeoja itu menepuk-nepuk punggung namja itu dan tertawa. Aku kenal betul siapa yeoja itu. Lagi-lagi dia tersenyum pada namja itu. Hatiku sedikit panas. Dan aliran darahku mengalir deras ke atas kepala saat tiba-tiba namja itu merangkul pundak yeoja itu dan tertawa bahagia.

“Shinhae-ya!!!”

 

Shinhae POV

Beberapa jam sebelumnya,

“Mwo? Mereka tidak mau menggantinya!”

“Ne… mereka tetap tidak mau bertanggungjawab.”

“Aishhhh!!!”

Pikiranku benar-benar tersita hari ini. Belum sempat aku menenangkan pikiran karena proyek kuliahku ditolak, sekarang ada masalah di Ride Car Hae. Salah satu pegawai dan muridku mengalami kecelakaan. Mobil mereka ditabrak oleh orang yang tidak mau bertanggungjawab. Pihak asuransi juga mempersulit urusannya. Sepertinya malaikat pelindungku sedang pergi hari ini!

“Shinhae-ya… kau akan datang ke acara makan-makan nanti kan?” tanya Yuri, chingu sekelasku di telpon.

“Ne… tentu aku kan datang.”

“Jangan lupa bawa namjachingumu. Karena temanya adalah sweet couple. Arraseo?”

“Mwo? Kenapa harus ada tema seperti itu! Merepotkan sekali.”

“Aishhh kau ini. Aku tidak peduli. Pokoknya kau harus datang dengan pasanganmu. Atau aku akan marah padamu!”

Jinjja… kenapa hari ini semuanya begitu mengesalkan. Tidak mungkin aku membawa namjachinguku ke acara itu. Membayangkannya saja aku tidak bisa. Lagipula mana mungkin si Fishy ada waktu untuk ini!

 

“Ya~~ Mana namjachingumu?” tanya Yuri saat aku datang sendirian ke Restoran tempat acara makan-makan.

“Mianhae… jeongmal mianhae… dia tidak bisa ikut.”

“Mwo? Alasan apa lagi yang akan kau katakan Shinhae-ya? Setiap kita berkumpul, kau selalu tidak bisa datang bersama namjamu itu.” Ujar Yuri berkacak pinggang.

“Mianhae Yuri-ya… dia benar-benar sibuk.”

“Aigooo… aku jadi semakin penasaran dengan namjamu itu. Dia itu seperti artis saja, selalu sibuk!” Aku hanya bisa tersenyum mendengar perkataannya. Ne… namjachinguku memang artis. Makanya aku tidak bisa mengajaknya.

Ahhhh seharunya aku tidak usah datang. Benar saja, semuanya membawa pasangan. Aku jadi seperti kambing congek di sini.

“Jonghyun-ah… akhirnya kau datang!!!” Seru Yuri menyambut seorang namja berambut hitam dengan pakaian semi formal. Namja itu tersenyum.

“Mianhae aku terlambat… Aku ketiduran tadi. Annyeong Shinhae-ya. Kau datang juga.” Ujar namja itu dan duduk tepat disebelahku.

“Ne… aku takut hidupku akan berakhir jika aku tidak datang ke acara Yuri hahaaha…”

“Aishhhh… memangnya aku ini monster!!!” Protes Yuri.

 

“Dreeeettt…” Baru saja aku menghidupkan Hpku, namja yang aku harapkan bersamaku sekarang itu menelpon.

“Wae oppa?” jawabku

“Kenapa sulit sekali menghubungimu Shinhae-ya!”

“Mian. Aku sedang sibuk. Wae?”

“Omo…apa perlu alasan untuk menelponmu? Memangnya apa yang sedang kau lakukan? Kenapa ramai sekali?”

“Aku sedang di tempat makan.”

“Donghae-shii.. jebal! Sekarang giliranmu!” Samar-samar aku mendengar seseorang memanggil namanya.

“Shinhae-ya.. jangan matikan Hpmu. Aku akan menghubungmu nanti!” Lagi-lagi belum sempat aku menjawab, dia sudah menutup telponnya. Aishhhh jadi untuk apa dia menelpon!

“Apa itu dari namjachingumu nonna?” tanya Jonghyun yang melihat kekesalanku itu.

“Ah… Ne…”

“Sayang sekali dia tidak datang bersamamu. Wae?”

“Mollayo… “ Jawabku lemas

Bagiku acara makan-makan ini berlangsung sedikit membosankan. Sejauh mataku memandang, aku hanya melihat pasangan-pasangan yang bermesraan. Saling merangkul, saling menyuapi… Aishhhhh benar-benar menyebalkan.

“Ya~~ apa kau tidak mau menghabiskan makananmu?” Ujar Jonghyun membuyarkan lamunanku.

“Ah.. aniya. Aku sudah kenyang. Kau mau menghabiskannya?”

“Baiklah jika kau memaksa hahaha”

“Dasar kau ini… bilang saja kau memang menginginkannya!!!” Aku tersenyum melihat tingkah chinguku yang satu ini.

“Sudah berapa lama kau tidak makan? Kau bisa tersedak bila makan seperti itu Jonghyun-ah” Aku menahan tawa melihat nafsu makan Jonghyun yang ternyata bergitu besar.

Baru beberapa detik aku mengingatkannya, Jonghyun benar-benar tersedak.

“Ya~~~ apa kubilang!!” Aku menepuk-nepuk pundaknya dan memberikannya segelas air.

“Ahhhh gomawoe nonna… Entahlah akhir-akhir ini aku gampang sekali merasa lapar.” Ujar Jonghyun mengelus-elus perutnya. Aku hanya bisa tertawa.

“Ya~~ Jonghyun-ah. Aku baru sadar. Kau tidak membawa pasangan?” tanya Yuri tiba-tiba

“Mwo? Memangnya kenapa?”

”Bukankah aku sudah bilang kemarin. Semuanya harus membawa pasangan. Kau ini!”

“Jinnjayo? Merepotkan sekali. Shinhae juga tidak membawa pasangan?” Jonghyun menoleh padaku.

“Ya~~ jangan bawa-bawa aku!” Protesku

“Kalian berdua ini sama saja. Aku tidak mau tahu, nanti akan ada lomba berpasangan!”

“Kalau begitu, Shinhae yang akan jadi pasanganku.” Tiba-tiba saja Jonghyun merangkul pundakku dan menarikku hingga kami berdua menempel.

“Ne Yuri-ya… Jadi berhentilah memarahiku.” Mau tidak mau aku setuju dengan rencana Jonghyun. Sedari tadi Yuri terus menyindirku karena tidak membawa pasangan.

“Arraseo… terserah kalian saja.  Yang penting acaraku bisa berjalan dengan lancar hahaha…”

“Dasar kau ini memang pemaksa Yuri-ya!!!”

 

Aku benar-benar capek hari ini. Yuri benar-benar mengerjaiku tadi. Aku harus menghabiskan segelas air es berukuran jumbo karena aku kalah dalam lomba aneh yang dia adakan. Sekarang kepala pusing, migranku kambuh. Dari pagi hingga malam, baik pikiran maupun tubuhku benar-benar diforsir. Aku berharap setidaknya ada sedikit hal yang bagus terjadi padaku hari ini.

Sepertinya harapanku terwujud. Aku mendapatkan apa yang aku inginkan saat pintu lift apartemenku terbuka. Aku melihatnya berdiri di depan pintu apartemenku. Rasanya aku ingin berlari, memeluknya, dan melihat senyuman yang bisa melumerkan seluruh kekesalanku hari ini. Tapi semakin aku mendekatinya, aku semakin sadar wajahnya terlihat kesal, tidak ada senyuman lembut yang aku harapkan tergurat diwajah fishy itu.

“Donghae oppa…” Sapaku lirih

“Dari mana saja kau?” tanyanya dengan nada datar.

“Aku… aku dari acara chinguku. Wae?”

“Kenapa Hpmu mati? Bukankah sudah kubilang jangan matikan Hpmu!”

“Mianhae oppa… Hpku low bat, jadi aku matikan. Wae? Kenapa kau terlihat kesal begitu?

“Apa kau datang ke acara itu sendirian?” Tanyanya, masih dengan ekspresi kesal.

“Ne… aku datang sendirian. Wae?”

“Lalu siapa namja itu?”

“Mwo? namja? Nugu?”

“Aishhhh… tentu saja namja yang duduk disebelahmu.”

“Maksudmu Jonghyun? Dia teman kuliahku. Wae? Bagaimana kau tahu dia duduk disebelahku?

“Chingu?  Mana ada chingu yang merangkulmu dengan erat seperti tadi! Apa karena itu kau mematikan Hpmu? Agar kau tidak ingin terganggu?” Suaranya makin lama makin meninggi. Aku benar-benar bingung dibuatnya.

“Apa maksudmu oppa?”

“Kau kesal padaku hanya karena aku membatalkan janjiku, dan sekarang kau pergi makan malam dengan namja lain!” Wajahnya mulai merah

“Mwoya??? Sudah kubilang dia itu hanya chinguku, dan aku tidak pergi makan malam berdua saja! Kenapa kau jadi marah-marah begini!” Pikiranku benar-benar kacau, aku mulai emosi.

“Aishhhh tentu saja aku marah! Berkali-kali kau mereject telponku! Dan aku melihat kau dengan namja itu! Apa kau tidak mengerti perasaanku!”

“Perasaanmu? Bagaimana dengan perasaanku! Apa kau pernah memikirkannya!” Emosiku sudah ada dipuncak. Aku tidak sadar nada suaraku meninggi.

“Shinhae-ya!” Seru Donghae

“Kau marah hanya karena melihatku bersama namja lain. Apa kau pikir aku tidak marah saat melihatmu bersama yeoja-yeoja itu! Apa kau pikir aku tidak kesal Oppa!” Aku menatapnya tajam

“Aishhhh… bukankah kau tahu itu semua hanya karena pekerjaanku! Itu semua hanya akting! Kenapa kau ungkit-ungkit hal itu lagi! Apa kau tidak percaya padaku Shinhae-ya!” Donghae memegang kedua pundakku dengan erat.

“Aku selalu berusaha percaya padamu Oppa! Aku selalu berusaha memahamimu! Tapi apa kau pernah mencoba percaya dan memahamiku!”

“Mwo?”

“Bagaimana aku bisa terus percaya bahwa kau akan bersamaaku saat berkali-kali aku melihatmu bersama yeoja-yeoja itu, memuji memuji mereka. Bagaimana jika salah satu yeoja itu benar-benar menyukaimu. Bagaimana jika akhirnya… akhirnya…” Aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku.

“Shinhae-ya…”

“Oppa… bagaimanapun aku ini hanya gadis biasa. Aku ingin seperti pasangan lain. Aku ingin kau bisa ada kapanpun aku membutuhkanmu. Aku ingin memperkenalkanmu di depan teman-temanku, dan berkata bahwa Lee Donghae adalah namjachinguku. Apa kau tahu itu?”

“Shinhae-ya… aku selalu berusaha ada untukmu. Tapi… kau tahu aku tidak mungkin melakukannya.”

“Ne… arraseo… Aku sangat paham dengan hal itu. Aku sangat paham.” Aku terdiam sejenak.

“Terkadang aku berpikir, aku tidak pantas untukmu oppa..” Aku berusaha sekuat mungkin mengontrol suaraku yang mulai bergetar.

“Ya~~ Apa yang kau katakan!”

“Mianhae… mianhae tingkahku seperti anak kecil hahaha….” Aku tahu tawaku terlihat sangat terpaksa. Aku mengusap air mataku sebelum berhasil jatuh ke pipiku.

“Sebaiknya kau pulang sekarang oppa..” lanjutku

“Andweee… kita belum selesai bicara!”

“Pulanglah. Aku lelah sekali hari ini.” Belum sempat aku melangkah untuk membuka pintu, Donghae menarik tanganku.

“Apa kau lelah bersamaku?” tanyanya tegas.

“Mollayo…” Aku menepis tangannya.

“Arraseo… “ Donghae menatap mataku. Aku tahu dia masih kesal. Aku hanya bisa menatap punggungnya saat dia berlalu pergi.

“Apa kau tidak pernah bisa mengerti aku oppa?” Ujarku lirih. Aku benar-benar tidak bisa berpikir. Kepalaku sakit, tapi itu tidak seberapa dibanding sakit yang ada di hatiku ini.

 

Donghae POV

            “Donghae-ya!! Darimana saja kau ini?” Leeteuk Hyung yang sedang sibuk dengan laptopnya menoleh menyadari kehadiranku.

“Ya~~~ ada apa denganmu?” Tanyanya lagi

“Aniya…” Aku melewatinya begitu saja. Aku sedang malas bicara dengan siapapun. Tanpa berganti pakaian, aku menjatuhkan tubuhku ke kasur. Aku menatap langit-langit kamarku. Pikiranku tidak bisa lepas dari kejadian tadi.

“Kenapa kau jadi seperti ini Shinhae-ya? Apa sebenarnya kesalahanku!” Ujarku bicara sendiri. Aku memejamkan mataku, berusaha tidur. Berharap kejadian tadi hanyalah mimpi. Esok saat aku bangun, semuanya akan kembali seperti semula.

 

Beberapa hari kemudian,

“Sudah kuduga kalian berdua bertengkar!” Ujar Eunhyuk saat aku mengunjungi dormnya.

“Aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikirannya!”

“Tadi, kau bilang Shinhae-shii bersama dengan seorang namja?”

“Ne… aku melihat mereka berdua di sebuah restoran. Shinhae bilang dia itu teman kuliahnya. Tapi tetap saja aku merasa kesal! Dan dia menyalahkanku karena pekerjaanku ini! Aishhhhh!!!

“Kalian bertengkar lagi?” Tanya Yesung Hyung yang tiba-tiba masuk ke kamar Eunhyuk.

“Ne… mereka bertengkar hebat.” Jawab Eunhyuk menepuk-nepuk pundakku.

“Aku tidak tahu apa sebenarnya kesalahanku!” Seruku kesal.

“Aigooo… kupikir hubungan kalian bisa bertambah mesra setelah kejutan yang diberikan Shinhae-shii.” Ujar Yesung hyung datar.

“Mwo? Kejutan?” Aku heran mendengarnya

“Ne… Seungri bilang, Shinhae menyiapkan makan malam romantis untukmu.”

“Makan malam? Tidak mungkin Shinhae berbuat seperti itu.” Aku masih tak percaya.

“Seungri bilang, Shinhae menyiapkan semuanya sejak pagi buta. Ya~ Kenapa wajahmu seperti itu? Jangan bilang kau tidak datang malam itu…” Sepertinya Hyung tahu dari ekspresi wajahku.

“Dia… dia tidak bilang menyiapkan makan malam untukku!”

“Ya~ Babo… namanya saja kejutan! Pantas saja dia marah padamu!” Eunhyuk menjitak kepalaku.

Aku jadi teringat aku pernah mengejeknya bahwa tidak mungkin dia menyiapkan makan malam untukku. Pantas saja dia marah saat itu. Aishhhhh kenapa aku tidak menyadarinya!

“Pantas saja Shinhae-shii bilang kau tidak memperhatikannya… Kau ini!” Ucapan Eunhyuk semakin menamparku.

“Eunhyuk-ah… aku pinjam mobilmu sebentar.”

“Andweeee… aku masih sayang dengan mobilku!”

“Aishhhh… kumohon.. aku malas mengambil kunci mobilku ke atas. Aku harus pergi menebus kesalahanku!”

“Tapi kau harus berjanji mengembalikan mobilku tanpa lecet sedikitpun!”

“Gomawoe jagi… Saranghae yeongwonhie!!!” Seruku memeluk coupleku itu.

Aku segera mengambil kunci mobil dari tangan sahabatku itu dan segera meluncur ke apartemen Shinhae. Sebelumnya, aku berhenti di Toko Bunga, dan membelikannya seikat mawar merah sebagai permintaan maafku.

“Semoga kau menyukainya jagi…” Ujarku dalam hati saat mecium aroma mawar merah yang khas.

Aku tak sabar menemui yeojaku itu. Aku memarkirkan mobil tak jauh dari pintu masuk. Aku keluar dari mobil dan merapikan pakaianku di depan kaca mobil.

Tak lama sebuah mobil melintas disampingku. Mobil sport hitam itu berbelok dan parkir tak jauh dari tempatku berdiri. Aku tak memperdulikan yeoja dan namja yang turun dari mobil itu sebelum aku mendengar tawa dari yeoja itu.

“Shinhae?” Aku menoleh ke arah yeoja itu untuk memastikan. Dan benar saja, Shinhae sedang tertawa saat namja itu membukakan pintu untuknya. Shinhae terlihat senang sekali. Tanpa sadar aku meremas rangkaian mawar yang ada ditanganku. Lagi-lagi hatiku merasa panas melihat namja itu juga tertawa.

“YA~~!!!!” Seruku lantang. Aku tidak tahan lagi saat melihat Namja itu memeluk yeojachinguku.

 

Author POV

            Donghae membuang rangkaian mawarnya begitu saja hingga kelopak-kelopaknya bertebaran di lantai basement. Dia berjalan ke arah Shinhae dan Jonghyun dengan amarah yang terlihat dari wajahnya.

“Oppa?” Shinhae terlihat kaget melihat kehadiran namjachingunya itu.

“Apa yang kalian berdua lakukan!” Seru Donghae. Shinhae menyadari posisinya yang berada dalam pelukan Jonghyun.

“Oppa… aku hampir jatuh dan Jonghyun menahanku…”

“Jangan banyak alasan!” Donghae menarik tangan Shinhae dengan kasar sampai Shinhae mengerenyit kesakitan.

“Ya~~ apa yang kau lakukan. Apa kau tidak bisa memperlakukan yeoja dengan lembut!” Jonghyun yang sedari tadi diam akhirnya tak tahan melihat perlakuan Donghae. Tak disangka Jonghyun menarik lengan Shinhae agar terlepas dari genggaman Donghae.

“Jonghyun-ah…” Shinhae benar-benar kaget.

“BUKKK….!” Kepalan tangan Donghae tiba-tiba saja mendarat di wajah Jonghyun. Darah mengalir di sudut bibir Jonghyun.

“OPPA!!! Apa yang kau lakukan!!!!” Seru Shinhae

Sepertinya Donghae benar-benar meluapkan emosinya. Dengan cepat Donghae mencengkram krah Jonghyun yang masih terlihat pusing setelah pukulan pertama Donghae.

“OPPA!!!” Shinhae menahan tangan Donghae yang siap melayang ke arah Jonghyun.

“Hentikan! Kau seperti anak kecil!” Seru Shinhae lagi.

“Kau membelanya!” Seru Donghae tak kalah kesal

“Ne… aku membela pihak yang tak bersalah! Hentikan kekonyolanmu ini oppa!”

“Minta maaf padanya!” Lanjut Shinhae keras

“Mwo! Minta maaf!!!”

“Ne… kau yang salah, jadi kau yang harus minta maaf!”

“Shinhae-ya! Kau…. Aishhhhh!!!” Donghae melepaskan cengkramannya, menatap Shinhae kesal dan pergi begitu saja.

“OPPA!!!” Donghae tetap melangkahkan kakinya pergi tanpa menoleh dan tak memperdulikan panggilan Shinhae.

 

Shinhae POV

            “Mianhae… ini semua salahku.” Ujarku membersihkan luka di sudut bibir Jonghyun.

“Kogcongma… sebaiknya kau menghubunginya sekarang.”

“Ani… biarkan dia menyadari kesalahannya. Dia sudah keterlaluan.”

“Namja itu… Lee Donghae?”

“Ne… dia Donghae. Wae?”

“Omo… tak kusangka namjachingumu itu seorang artis. Pantas saja kau tidak pernah membawanya saat berkumpul dengan yang lain.” Jonghyun tersenyum melihatku.

“Hahaha akupun tak menyangka ada artis seperti dirinya mau bersamaku. Babo…”

“Gwencana?” Tanyanya lirih. Aku sadar tawaku terlihat sangat terpaksa. Tapi aku tidak sadar air mataku mulai menggenang.

“Apa aku keterlaluan padanya Jonghyun-ah?”

“Jebal… temui dia sekarang…” Jonghyun menatapku kedua mataku yang sudah merah.

“Ani… “ Aku memalingkan wajahku

“Arraseo… istirahatlah. Tenangkan pikiranmu nonna.” Ujar Jonghyun lembut, mengusap kepalaku.

 

 

Bersumbang….

5 thoughts on “It’s You [Hae Couple] [Part 1]

  1. cemburu itu menyakitkan . .
    hiks . .
    dan menjadi secret girlfriend seorang artis apalgi Super Junior emg harus makan hati.
    karena Choi Yuna merasakannya juga . .
    *toss*

    Kyaaaa si Jonghyun ah di pukul fishy -> tendyang fishy ke mokpo !
    *ga terima my sweetboy yg gatau apa2 dihajar*

    omoooo . . smuanya salah paham,,
    ga donghaenya shinhaenya smua sama ajaa .
    yg satu ga bs trbuka, yg satunya trlalu emosian .
    cmon guys, growing up , don’t take decide for break bcause this problem.
    hehehehehehehee . .

    • *toss yuna…
      Ahhh nasib-nasib….
      Serba salah emang pny namja artis…
      Mau dilepas sayang pake banget…. mau diterusin koq makan ati muluuuu.. *sok bingung

      JOnghyun-ahhhhh maafkan author… bukan maksud menyakitimu *hug

      Tolong dimaklumi ya.. maklum masih kecil..
      Masih pada labil… doakan yang terbaik untuk Hae couple…

  2. uwwaaaaahhhhhhhh *gaya teukppa yg terkagum2*
    ini part penuh gejolak emosi tingkat dewa
    hahahhahaha..
    daebakk thor
    sumpah ngeselin jg ya udah cape2 bikin surprise orangnya gak sadar
    pinta ditabok pake bibir(?)
    hahahha..
    btw kangen ihh ma seungri, kmn aja dy??
    ciihhiirr shinhae ketemu adek2(?) hahahha
    nunna killer weh kayak taeyong hahaha
    lanjuuutt cuuss
    penasaran penasaran penasaran ma junghyun(?) hahhaha

    • Terima kasih guru….
      Gomawoe *bow

      Ini author bikinnya juga pake emosi… backsoundnya yg mellow2 lagi!
      Habiss Hae couple dari kemaren romantis mulu…
      Jadi sekali2 mereka emosian gitu deh wkwkwk…

      Si Ikan emang rada lola… perhatian cm ma Elf doank… suka lupa ma Shinhae hiks

      Seungri gy gantian mau ujian komprehensif guru…
      Mohon doanya biar lulus, jadi bisa kembali menjadi reader sejati nan setia 😀

      Hmmmm… author juga penasaran ntr Jonghyun mau dibawa kemana *lhoooo
      Tunggu part berikutnya *ketawa ala angel

  3. aq tu heran deh..itu ko pict kalian bisa kek gt
    la ini pictq kek gini
    sumpah y Allah gag elit bangetttttt!!!!
    -_-”
    mana giginy kliatan dua..
    huhuhu….

    Pertama-tama yang mau saya mau ucapkan terima kasih buat orang2 yg udah dukung saya..oppa yesung yang selalu kasih support buat aq..mksh syg :**********
    buat author fishyangel yang udah gila2an menggembleng aq…
    multitalenta banget si author….
    ckckckkc….

    sempet dibuat syok dan keget saya
    banyakk PR yg saya perlu kerjakan
    membaca FF
    hhahahahaahahaha…

    yaa..seperti sebelumnya..saya sangat menunggu2 FF hae couple

    Ini impact nya dari master chef ya thor
    hahhahahhaha..
    mentang2 suka juna…ff nya juga nuansa masak memasak nah…
    eh makasih lo thor./.
    ada nama seungri dsbt2..
    hahhahahahahaa…
    ya kl bisa jangan disebut doang
    dibuatin ff lagi jg boleh lho..
    hahhahah..
    dengan senang hati…

    rada sebel juga ya…
    ini author selalu motong crta di waktu dan saat yang tidak tepat..
    ckckckkc..
    lagi seru2nya noh..

    ya gag heran kl sebenarnya shinhae tergoda sm cihuwa2…
    orang aslinya juga idola nya banyak amir…sumpah -_-”
    donghae kasar juga ya tor…
    wah maennya kekerasan…
    asal jangan threesome thor
    ehh jorok
    hahahha..
    maklum udah malam y thor..
    smakin malam semakin menggila..wkwkkw…
    aq bisa bayangin dhe kl shinhae wkt adegan marah2 tuh..
    hahahhaa,,,

    ceritanya bagus,,,,
    thor…tp abis ini tulung y thor
    ditambah adegan romantisnya
    tapi sm donghae aj thor
    aq kan sukanya kl shinhae lg romantis sm hae
    wkwkwkkw…

    Lanjut thor…
    oiy thor…
    kl emang pny prsaan sm joghyun ngaku aj thor
    joghyun y joghyun..dongahae y donghae..
    aq jg gag terima..sahabat pacar aq dselingkuhin lo..
    Loh..wkwkkw
    lanjyyyuuuttttt thorrr

Leave a comment